Saat pertama kali menyusui, biasanya para ibu baru khawatir akan jumlah ASI yang diproduksi. Bisa saja sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali. Berbanding terbalik dengan kondisi tersebut, ada juga busui yang mengalami hiperlaktasi yang cukup menyakitkan.
Hiperlaktasi sendiri didefinisikan sebagai kondisi ibu menyusui yang memproduksi lebih banyak ASI daripada yang dibutuhkan bayi. Kondisi ini disebabkan berbagai faktor seperti terlalu banyak hormon perangsang ASI, hormon genetik, hingga kebiasaan menyusui yang membuat ASI terproduksi dengan baik.
Hiperlaktasi menjadi tantangan bagi para ibu baru. Kondisi ini termasuk umum dan aman, dan tidak perlu merasa panik. Moms bisa mengatasinya dengan beberapa hal berikut ini:
Melakukan Block Feeding
Seperti namanya, teknik ini bermaksud untuk membatasi pemberian ASI. Moms bisa membatasi bayi pada satu payudara selama tiga jam atau lebih sebelum memberikan payudara yang lain. Produksi ASI yang berlebihan membuat ibu menyusui tidak nyaman karena PD penuh. Pastikan siklus DBF dan pumping dilakukan cukup banyak agar tertampung dan tidak menyebabkan bengkak PD.
Posisi Menyusui
Selain block feeding, mengatasi hiperlaktasi juga bisa dengan memperhatikan posisi bayi saat menyusui. Saat hiperlaktasi, posisikan bayi dengan posisi tegak atau memberi sedikit ruang. Saat menyusui, bantu Si Kecil untuk menempel dengan benar dan lebih dalam. Hal ini dapat membantu mencegah atau mengurangi rasa sakit pada puting.
Pastikan Kondisi Bayi
Saat Moms merasakan hiperlaktasi, pastikan juga kondisi dan kemampuan si kecil. Seorang bayi dengan refluks, ikatan lidah, masalah pernapasan, masalah integrasi sensorik, mungkin akan mengalami kesulitan saat menyusui. Pastikan si kecil mampu mengikuti siklus DBF Moms, ya.
Agar PD tidak bengkak saat hiperlaktasi, Moms bisa pumping menggunakan Mutter Gold! Kapan pun dan dimanapun, Mutter Gold akan bantu menampung ASI Moms dengan baik. Desainnya super ergonomis dan tinggal diselipkan ke bra sehingga Moms bisa pumping sambil berkegiatan.
Comments